Hujan
lebat seharian mengguyur bumi
Tanah
berubah menjadi halus
Cacing
keluar menuju daratan yang tak terlalu banyak air
Aku
menuju rumah sambil lari - lari
Rumah,
aku masuk rumahku
Rumah
sebagai BENTENGKU
Dari
hujan
Dari
panas
Dari
angin
Berjalan
pelan Se ekor Keong sambil membawa Cangkang besar kuning
Sangat
besar malah
Cangkang
besar yang belum pernah aku lihat
Hampir
seukuran kepalan tangan orang dewasa
Keong
mas itu berjalan sangat pelan
Melintasi
pohon
Hingga
ke puncak
Menitipkan
ribuan telur di Puncak Bambu yang ditanjapkan di Pinggir Sawah
Keberatan
membawa Cangkang Besar
Hewan
lunak itu tetap tak membuang Cangkangnya
Cangkangnya
telah MEMBENTENGINYA dari banyak hal
Benteng
dari petir
Dari Ular
Dari Hujan
Dari Panas
Dari Manusia
Dari Bebek
Dari Burung
Hingga
kini dia masih bugar
Hingga
kini dia mampu bertelur
Dia
bahkan masih akan hidup sangat lama
Melebihi
para Keong yang bercangkakang pas – pasan
Apa Bentengnya Cinta ?
Katanya
iman yang sama
Tetap bercerai
dan selingkuh
Terus
apa Bentengnya Cinta ?
Katanya
kebersamaan
Tetap masih bercerai
Katanya bosan
Bertanya ke 1002 apa Bentengnya Cinta ?
Katanya
memiliki anak
Masih
tetap bercerai
Katanya sudah tidak enak lagi buat gitu - gituan
Bertanya ke 1003 apa Bentengnya Cinta ?
Katanya
berolahraga teratur agar langsing dan seksi
Masih
tetap cerai
Terakhir,
pertanyaan putus asa ke 1005, apa Bentengnya Cinta ?
Blak
– blakan adalah benteng cinta yang terkokoh
Semuanya Punya Pendapat Berbeda tentang '' Bentengnya Cinta ''
Bagiku Bentengnya Cinta adalah PENGALAMAN
Bukan Teori
Tetapi Perjalanan
Semua memiliki Perjalanan Cintanya Masing - Masing
Bukan Teori
Tetapi Perjalanan
Semua memiliki Perjalanan Cintanya Masing - Masing
Untuk Diriku Sendiri yang Masih Terus Belajar tentang Cinta
No comments:
Post a Comment