Monday 26 August 2013

Rindu

Usaha manismu
Senyum sejukmu
Sobatku kita telah dewasa
Dewasa dengan sendirinya

Mentari itu selalu merindukan kita
Kududuk di Tanggul ini
Sebentar lagi mentari kita tenggelam
Kau dimana sobatku
Kau ternyata di situ
Sama seperti dulu
Kita melihat langit biru bersama
Biru dengan awan yang sama 
Melihat proses matahari tenggelam bersama  puluhan burung
Mereka mengajak kita ikut menari merasakan kebebasan nyata
Berbicara tentang mimpi - mimpi
Cekakakan cekikikan 
Lepas bebas mengudara
Polah tingkah aneh membicarakan tentang cinta yang indah
10 tahun lalu

Kita telah mendewasakan pohon 
Laut
Sawah
Lempung
Sungai
Bintang
Awan

Burung - burung sampai sudah pindah permanen entah kemana

Mereka telah mandiri dan kita juga
Sobatku....
Cerah wajahmu saat kamu menemukan cintamu dan mimpi - mimpimu
Misteri itu ternyata kehidupan itu sendiri
Sinar wajahmu kini redup
Polah tingkah ceriamu lenyap oleh mimpimu sendiri

Budaya dan adat melindungimu dari keceriaanmu
Kadang akupun tak paham ajaran agama yang diambil justru yang paling membuatmu menderita
Nilai - nilai yang diajarkan turun temurun malahan yang paling membuat kita tersiksa
Dimanapun kamu berada dan sampai kapanpun
Langit tetap biru setiap kita melihat ke arahnya
Akan terus sama
Selamanya
Jangan lupa untuk tetap menikmati sunset dan sunrise ya sobatku





2 comments:

  1. kebebasan itu semu, begitulah hidup dan itu menarik so mari nikmati saja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyah Bener Banget Mas :). Aku suka sekali puisi - puisi Mas Aulawi dalem banget & membuatku banyak merenung tentang makna kehidupan :)

      Delete