Friday 13 June 2014

Paradoks



Aku dengan sok idealisnya mengumbar nasehat-nasehat bijak di twitter bahwa menanam satu pohon saja manfaatnya sangat banyak: rumah bagi banyak burung, kupu-kupu, belalang, ular, bunglon, capung, laba-laba, semut, ulat, kelelawar, tokek, kunang-kunang, berbagai jenis serangga, bekicot, dan berbagai binatang lainnya. Selain itu pohon juga berfungsi sebagai penampung air hujan yang akan digunakan saat musim kemarau tiba, semakin banyak menanam pohon semakin berkurang suhu panas bumi, sumber oksigen bagi semua mahkluk hidup,  menyerap udara kotor, dll.

Saat membaca buku agama aku bingung dengan ''tanda-tanda kiamat''. Disemua kitab suci baik Islam, Kristen, Buddha, Hindu, dan berbagai agama lainnya pasti ada beberapa paragraf yang membahas ''tanda-tanda kiamat''. Pertanyaan pertama muncul dengan sendirinya : buat apa kita susah-susah menanam pohon jika salah satu takdir Tuhan hutan harus gundul ? agar sesuai dengan ''tanda-tanda kiamat''?

Banyak penulis yang menyudutkan kaum pengusaha sebagai kaum yang paling merusak hutan. Beberapa bahkan berteriak kencang mengaku sebagai yang paling peduli terhadap pohon. Menurutku ini lucu. Kaum penulis dan tokoh agama juga sama-sama sangat merusak hutan. 2 buku dibuat dari 1 pohon berumur 5 tahun. Bayangkan untuk seri Harry Potter karya J.K.Rawling telah terjual 500 juta kopi di seluruh dunia. Berapa juta pohon yang ditebang untuk membuat seri Harry Potter saja ? itu baru dari satu penulis saja padahal jumlah penulis di dunia ini banyak sekali. Tokoh agama juga sama saja. Mereka menyuruh kita memiliki minimal satu kitab suci di rumah. Ingin tahu berapa juta kitab suci diproduksi setiap tahun ? hampir 100 juta kitab suci berbagai agama diproduksi setiap tahun. Berapa juta pohon yang ditebang untuk membuat kitab suci. Kitab suci akan terus diproduksi selamanya tanpa batas. Aku sendiri juga munafik bercita-cita menjadi penulis yang bukunya terjual jutaan kopi. Buat kamu yang bukan pengusaha, penulis, atau tokoh agama juga merusak hutan. 10 juta tisu diproduksi setiap tahun. Berapa kertas yang kamu pakai dalam setahun ? sebenarnya bukan hanya kertas dan tisu yang merusak hutan, ada banyak sekali faktor yang merusak hutan seperti kulkas, dll. Jika dijelaskan dengan detail bikin kita merinding.

Kemajuan industri menolong manusia tapi sekaligus menghancurkan segalanya ( manusia, hewan, tumbuhan, dan berbagai hal yang ada di alam semesta ). Pesawat membuat jarak yang jauh menjadi sangat dekat, mesin yang mampu memproduksi ribuan ton dalam waktu satu jam, menemukan berbagai macam obat, dll. Kemajuan industri benar-benar banyak sekali menolong manusia. Semua negara berlomba-lomba dalam hal kemajuan ekonomi melalui industrialisasi. Akibatnya bumi tertutupi oleh gedung pencakar langit, hutan banyak yang menjadi gurun, hewan-hewan banyak yang musnah, pencemaran udara, banjir besar, global warming, dan berbagai kerusakan yang segera menghancurkan bumi dan alam semesta. Kita juga tidak bisa mencegah hal itu karena sudah ditakdirkan masuk dalam daftar ''tanda-tanda kiamat'' yang dibuat Tuhan.

Oksigen sangat menyehatkan sekaligus sangat membunuh. Oksigen membunuh sel-sel kita yang akhirnya membuat kita menjadi tua terus mati.

Sangat aneh jika kita ingin dunia ini bebas dari para pelacur. Mau ada 200 ribu pelacur berhenti dari dunia pelacuran tetap harus ada 300 ribu pelacur baru. Mengapa ? agar sesuai ''tanda-tanda kiamat''. Kalau tidak ada pelacur berarti kitab suci salah dan Tuhan dipertanyakan. Selain pelacur masih banyak lagi yang harus dimunculkan untuk melengkapi tanda-tanda kiamat : homoseksual, perampok, pemerkosa, koruptor, pembunuh, pemabuk, pemalas, dll. Mau ada 10 homoseksual yang kembali straight harus ada 100 homoseksual yang menikah di Belanda. Pemalas bisa jadi dosanya lebih tinggi dari pelacur karena menjadi beban buat orang tua ( bikin nangis ibu setiap hari = durhaka ). Pelacur bisa jadi tidak berdosa jika ternyata ditakdirkan sebagai salah satu tanda-tanda kiamat.

Tidak ada yang tahu siapa diantara kita yang paling benar kecuali Tuhan. Mereka yang merampok harus dihukum sesuai perbuatannya misalkan 10 tahun penjara. Mereka yang mencuri harus dihukum sesuai perbuatannya misalnya 5 tahun penjara. Mereka yang memperkosa harus dihukum seumur hidup atau hukuman mati. Kita harus menghukum dan membenci mereka tapi kita tidak berhak merasa lebih suci dari mereka karena bisa jadi mereka sudah ditakdirkan sebagai salah satu dari sekian banyak ''tanda-tanda kiamat''. Penghakim utama manusia adalah Tuhan. Sekali lagi bisa jadi kita lebih hina dari para pelacur jika pelacur tersebut memang diciptakan Tuhan sebagai tanda-tanda akhir jaman bukan kemauan pelacur itu sendiri.

Sekarang bingung sendiri mau berdoa apa ? minta dunia ini bebas dari kejahatan itu tidak mungkin. Justru dengan banyak kejahatan Tuhan terlihat jelas. Kebenaran menurut versi kita kalah dengan tanda-tanda kiamat (skenario) yang dibuat oleh-Nya. Minta agar hutan kembali lebat malah lebih tidak masuk akal karena hasil akhirnya hutan harus gundul. Banyaknya hutan yang dirusak untuk membuat perumahan justru membuat Tuhan terlihat jelas.Tuhan menyuruh manusia untuk berbuat baik bukan berbuat benar. Kebenaraan itu tidak ada selama ada tanda-tanda kiamat.

Kapan kita bisa berdoa meminta hutan kembali lebat atau dunia ini bebas dari kejahatan ? setelah tanda-tanda kiamat di berbagai kitab suci dihapus.







No comments:

Post a Comment