Sunday, 23 June 2013

Hiportemia Pratin ( Ditulis Tahun 2010 )


      Hidup ini tidak boleh biasa – biasa saja alias datar, oleh karena itu kadang kehidupan memang butuh dirancang agar hidup ini menjadi unik dan lebih menarik tidak statis monoton abstrak stagnan konservatif seperti Robot atau malah seperti Burung dalam sangkar yang tidak bisa terbang. Padahal kalau bisa terbang segala isi jagat raya dapat diketahui oleh burung dalam waktu singkat mengunjungi semua tempat yang indah yang ada di Jagat Raya.

      Aku memiliki seorang Sahabat. Kami sudah menjalin persahabatan kira – kira hampir tiga tahunan. Dia orang yang amat Cerdas dengan gaya sudut pandang yang menurutku berkelas atau berkualitas Internasional. Dia memiliki wawasan yang luas tentang berbagai macam hal, tidak hanya tentang Ibukota di Dalam Negeri, tetapi juga Ibukota di Kawasan Asia hingga Green Land. Dia juga gudangnya informasi tentang Musik, Budaya, Pulau yang baru ditemukan, Sejarah Dunia, Sejarah Semut, Sejarah Rokok, Tokoh kriminal, Hewan baru yang ditemukan di Kawasan Indonesia, Menteri Idolanya Marty Natalegawa, Kebudayaan Jakarta, Suku – Suku yang ada diberbagai pulau yang tersebar dipermukaan Samudra Pasifik, Film – Film berkelas, Ritual Adat Budaya berbagai Negara, dan semua hal baru yang belum pernah aku dengar. Dia memiliki obsesi untuk menjadi bagian penting dari PBB. Dia juga memiliki kepribadian Agamis yang Universal. Dia adalah orang yang tidak bisa hidup tanpa rokok dan secangkir kopi, minimal 3 kali sehari minum kopi ditemani rokok 3 batang.

      Dia memiliki kebiasaan yang sama denganku : sangat suka berbicara sendiri seperti mengucap Mantra, atau memang Kita agak gila, Aku belum sempat memeriksakan diri ke Psikiater, namun cara berbicara sendirinya berbeda sekali dengan Sybil di Film Sybil ( Film yang diadaptasi berdasarkan cerita nyata ), seorang Sybil yang memiliki 16 kepribadian yang memiliki berbagai lukisan dengan banyak karakter yang ditulis dengan tangan yang sama. Saya tegaskan kalau Kita suka berbicara sendiri namun tidak sama seperti Sybil yang masuk tahap sakit jiwa sangat parah. Kami sama – sama punya dunia sendiri, cuek, dan hampir kaya orang gila ’’ hula – hula ’’ di Pinggir Jalan namun aku jelaskan sekali lagi kita berbeda dengan Sybil. Kita berdua saling sadar bahwa kita sama-sama punya kepribadian seperti Orang Autis, Autisku terlihat jelas saat aku menonton Film Spongebob berjam-jam tidak boleh ada siapapun dan hal apapun yang akan mengganggu saya. Mau diluar terjadi hal apapun seperti gempa, razia, penggerebegan kos, ledakan Bom, kebakaran besar, waria yang mengamuk, pengemis yang gayanya cool, saya tidak peduli tetep melihat Spongebob. Kecuali bila ada radiasi Nuklir seperti di Jepang, saya takut mandul karena saya adalah anak terakhir dan ibu mewajibkan aku untuk memberikan keturunan.

##############

     Saat itu ketika kami menginjak semester 3 kalau tidak salah. Saya sendiri suka sekali lupa atau Imsonia mendadak. Sering sekali aku meninggalkan Dompet dan HP di Warung makan, Warteg, Ruang Kampus, dan smua tempat yang membutuhkan waktu lama untuk berdiam diri atau beraktifitas. Temen – temen suka bilang kalau Aku sering kena imsonia mendadak atau kelupaan karena Aku senang sekali beropini sendiri tentang berbagai hal seperti menyimpulkan masalah anak haramnya siapa yang dikandung si A atau si B, intinya sembarangan haha. Sebenernya inti dari intinya omongan itu adalah mereka iri karena opiniku sangat cerdas. Mereka tidak mampu menembus sudut pandang rasionalku disetiap opiniku haha lebay ha.

     ( Kembali kecerita tentang Aku dan Sahabatku bukan cerita tentang Diriku Sendiri ) Siang itu hari sangat terik udara begitu panas, Aku sangat tidak tahan dengan kondisi cuaca panas. Aku bisa pingsan atau bahkan mati bila cuaca sangat panas menimpaku secara langsung. Saat aku mau pulang ke Kos, aku melihat dia sedang asik sendiri entah lagi ngapain tapi yang pasti gaya kesendiriannya beda sama manusia kebanyakan yang normal, tapi tentu sekali lagi Aku bilang dia tidak sama dengan Sybil. Selalu berbicara sendiri sambil diselimuti asap rokok yang menggumpal. Situasinya seperti adegan seorang Mafia yang sedang membakar kemenyan untuk ritual memanggil Setan. Kemudian Aku mengajak dia .ke Kosku.
###########

      Tak selang kurang dari 4 menit Kita sampai di Kos. Aku segera naik keatas untuk mengambil minuman segar, berasa kerongkongan kering kerongkong tak berair sedikitpun, sedang dia mampir ke Warung dulu untuk membeli rokok dan kopi. Aku membuka Kamar kemudian Jendela berharap udara sejuk masuk kedalam kamar menggantikan udara kamar yang panas. Setelah jendela dibuka memang udara menjadi segar namun 6 menit kemudian udara kembali memanas. Udara panas tidak Kita pedulikan, Kita hanya peduli dengan momen ’’ Reinkarnasi ’’ terjadi kembali kembali. Momen merdeka, momen penuh kebebasan bercerita para manusia yang mengalami Reinkarnasi meyenangkan. Kita mulai membicarakan hal-hal yang mungkin bagi orang - orang beriman bisa merusak ideologi mereka, bagi orang cerdas terlihat allay, bagi para Wanita obrolan kita terlihat ektrem gak lumrah, aneh, dan menggampangkan segala hal seperti hal yang sebenarnya sangat sedih tapi kalau kita yang membicarakannya menjadi hal yang sangat lucu mungkin karena urat malu sudah putus atau karena saking autisnya entahlah. Tapi sekali lagi aku bilang keautisan kami berbeda dengan Sybil.

      Siang hari menjelang sore yang sangat membosankan tidak lumrah semua diskusi berakhir dengan ketawa parah tanpa logika ditiap pembahasan : We are Equal : Freak ! haha. Kemudian saya mengajak dia untuk pergi ke Pratin, tempat dimana banyak sayur ditanam, banyak Pohon Purba, seekor Elang Jawa terbang, banyak binatang khas hutan, banyak oksigen, banyak batu, banyak pemanandangan indah, dan paling penting kebun Stroberynya bagi banyak orang. Namun bagiku yang paling penting adalah keindahan alamnya dan menemukan pohon-pohon jaman dulu kala sesuai imajinasiku yang sudah diatas langit. Aku berimajinasi dan berharap bisa melihat hewan-hewan langka yang susah ditemui di Hutan yang akan dilewati sebelum nyampe di Pratin atau paling gak di jalan nanti ada hal yang unik seperti di film Pyton haha kita dihadang oleh seekor ular yang sangat besar atau Macan atau malah Hantu kayaknya menarik sekali peristiwa itu. Tapi aku tau Dia Sangat gak suka dengan hal - hal yang aku inginkan itu. Aku sering mendengar doanya secara jelas dan gamblang , dia berdoa kepada Tuhan agar hidup kedepan dia tidak ingin mendapat masalah apapun, padahal dengan berdoa seperti itu sudah menjadi masalah yang sangat berat, butuh konsultasi ke Psikiater dengan pola pikir cara berdoa dengan model seperti itu, Model Perawan hahaha.

###############


      Perjalanan segera dimulai, Aku sudah siap membawa berbagai macam cemilan dan Dia juga siap dengan sebungkus Rokok. Dia berharap pas nyampe disana bisa ngopi dulu sambil menikmati pemandangan alam, sedangkan aku yang penting aku berharap menemukan kejadian luar biasa seperti bertemu Ular, dikejar Macan, Monyet Terbang, Bekicot sebesar TV 21 Inch, wanita berambut panjang 5 meter kemudian minta dia yang menyisirkan rambutnya ditengah hutan, Lintah Sebesar Motor, Bayi Raksasa, Kerajaan Bawah Tanah, Bayi Bersinar, Nyi Blorong, Sundel Bolong, Kodok sebesar Mobil BMW, Dewa Erlang, Hantu Jeruk Purut, dan semua hal yang unik dan ektrim.

      Dalam perjalanan ke Pratin akhirnya kita menemui banyak hal yang sangat menarik yang belum pernah terlihat olehku. Kita melihat Truk yang membawa kayu batangan itu membuatku berimajinasi sambil berfikir rasional jangan-jangan mereka itu pencuri kayu yang merugikan alam dan negara indonesia Trilliunan rupiah. Mereka kerja untuk Koruptor kelas Kakap Merah. Aku berfikir untuk melaporkannya kepada Polisi kemudian kita masuk berita diberbagai Media Massa sampai akhirnya kurasakan tetesan hujan. Akhirnya hujan gerimis menghampiri diperjalanan kita yang panjang, perjalanan masih jauh malah tetesan hujannya semakin besar dan lebat. Tapi kita tak gentar kita adalah Fighter sejati kita akan hadapi segalanya, aku berfikir seperti film-film Hollywood yang berjuang buat mencari kebenaran yang tidak mati walau jatuh ke Laut atau terseret Truk ratusan meter, karena tokoh utamanya tidak dibolehin mati oleh Sutradaranya hahaha.

      Sepanjang perjalanan, kita melihat sebuah pohon gersang tanpa daun sedikitpun, warna batangnya cokelat agak hitam, bercabang – cabang yang bagus, dan dikelilingi kabut putih yang tebal. Dia menyuruhku berhenti untuk melihat fenomena pohon itu. Menurut pendapatku pohon itu menarik itu saja komentarku, seperti pohon besar di depan rumahku yang tersambar petir. Berbeda dengan sudut pandang yang Dia pake. Dia mulai mendramatisir suasana seolah-olah melihat pohon itu sebuah keajaiban dunia atau pohon khusus yang ditanam Tuhan secara langsung, pohon langka yang bahkan melebihi keajaiban alam semesta yang tidak ada tandinganya. Bahkan dia ingin memotretnya dan hasil fotonya dipajang dikamarnya. Aku waktu itu berasa bersama orang gila yang biasanya tidur di pos kamling didepan rumahku yang tiap pagi Ibuku selalu membawakannya makan pagi yang lezat untuknya haha.

      Walau gerimis semakin deras kita tetap melaju keatas melewati banyak pohon indah yang berkilau karena terkena sentuhan sinar matahari yang kadang sinarnya muncul sedikit kadang lenyap tergantung lebat atau tidaknya pohon – pohon disekitarnya. Harapan untuk tidak hujan tidak dikabulkan Tuhan. Hujan deraspun mengguyur Kita. Agak lama kita mencari tempat berteduh sampai 3 per 4 baju kita basah. Akhirnya dapat tempat teduh yang kelihatanya nyaman, kita berteduh disebuah Gapura dengan sangat cueknya. Gapura itu bertingkat dua, kita dibawah, sedang yang diatas adalah pemuda lokal yang sedang makan tanaman kacang – kacangan. Tubuhku sudah mulai kedinginan, tubuhnya dia juga. Kemudian dia merokok 2 batang sekaligus secara bergantian. Karena Aku lihat dia terlihat hangat tidak terlalu kedinginan saat Dia merokok, Aku pun ikut merokok. Kata Dia merokok tidak hanya bisa menghangatan badan tetapi juga jiwa kita agar tenang mencari jalan keluar pulang tanpa kehujanan. Aku terseyum bahagia karena dia merasa tersiksa mendapat hujan ini haha. Aku lambat laun merasakan efek hangat setelah merokok.

      Keinginanku untuk melihat alam dengan dekat bahkan menyentuhnya dan mencari kemistri ketenangan dengan alam bebas, melihat kebun Strobery, Kubis yang banyak, Cabai yang hijau, dan berbagai hasil alam musnah dan hilang karena hujan sangat lebat disertai penutupan pemandangan oleh embun. Aku melihat Dia kedinginan tidak bisa menunggu lama lagi Kita harus segera pulang karena kulihat Dia sangat kedinginan. Bukan hanya alasan dingin saja tetapi karena janjinya Dia untuk pulang Sore kepada Neneknya. Dia orang yang sangat patuh dengan janji, terutama janji dengan Neneknya. Akhirnya dengan terpaksa tanpa hasil kita meluncur balik lagi untuk pulang melewati lekuk-lekuk jalan yang sangat licin lagi, daerah curam, serta sedikit berbeda dengan yang tadi. Jalan yang sekarang kita lewati sedikit ekstrim mungkin karena berkabut jadi sedikit mengerikan sehingga pikiranku mulai mendramatisir yang bukan-bukan seperti hantu dan Lintah Besar seperti di film-film yang berlokasi di hutan. Saat itu kulihat Dia dengan detail. Wajahnya sangat pucat, dia terlihat sangat menderita karena kedinginan. Wajah dan urat sarafnya kemudian memutih. Wajahnya lebih putih dari Hantu Sundel Bolong yang diperankan Zusana, bahkan lebih putih dari hantu Jepang, pokoknya wajahnya putih sekali seperti memakai bedak 7 lapis yang retak dipinggir – pinggir mukanya. Apa dia ganti kulit tapi belum sempurna proses pergantian kulitnya, Pikirku dalam hati kacau. Kemudian dengan pelan Dia berbicara dengan kaku namun berbobot bahwa Dia memiliki penyakit ’’ Hiportemia ...........!!! ’’, Dia terkena Hiportemia bila kedinginan. Aku langsung Sangat Amat Cemas Sekali, terkejut, kebingungan, dan sangat ketakutan. Kenapa Dia tidak bilang kalau punya penyakit Hiportemia sejak berkenalan dahulu pada awal semester satu. Kalau Aku tahu dari dulu saat gerimis datang pasti kita langsung balik lagi ke Kos. Aku kemudian langsung ngebut dengan kecepatan tak terbayangkan untuk segera sampai ke Kos dan menghilangkan penderitaannya Dia. Sekuat tenaga Aku mempercepat kecepatan sampai tergelincir dan motor hampir masuk Jurang. Aku harus cepet sampai ke Kos, hanya itu yang kupikirkan diotak pada waktu itu, hanya itu. Kurasakan badannya sudah sangat kaku, tangannya pucat, dan tidak bersuara sedikitpun. Aku takut sekali kalau dia bisa Meninggal. Bagaimana Aku menjelaskan kepada Neneknya atau Polisi. Masa Aku bilang Dia Meninggal karena kehujanan terus selama perjalanan panjang yang hampir 1 jam terus menerus kehujanan tiba – tiba Dia Meninggal. Bahkan Aku pernah mendengar Orang yg Jatuh ke Lantai langsung Meninggal, Imajinasiku udah negatif senegatif - negatifnya. Imajinasiku mulai gak jelas ketika dia berubah diam tanpa gerakan. Aku berusaha untuk tetap tenang dan mengajaknya mengobrol dengan tema yang Dia sukai. Aku terpaksa bercerita tentang Para Ahli Filsafat. Sebenarnya Aku tidak suka dan tidak begitu tahu tentang Para Filsafat. Karena Dia sangat menyukai obrolan tentang Filsafat Aku mulai dengan Teori Darwin. Aku mengatakan kalau Darwin banci dan tidak suka wanita. Kemudian Dia menyanggah sambil sedikit tertawa dengan menjelaskan apa saja yang dilakukan oleh Darwin, apa saja penemuan Darwin. Akhirnya aku membuat syarafnya berfungsi lagi tidak jadi meninggal. Cara itu aku pelajari dari film : Aktor utama di film tersebut berbicara bahwa ketika ada orang korban kecelakaan harus diajak ngobrol, orang korban kecelakaan tersebut tidak boleh tidur. Katanya kalau tidur bisa langsung menuju pengadilan Tuhan. Aku merasa takut sekaligus kebingungan setengah mati. Aku terus mengajak dia berbicara berbagai hal tidak hanya Filsafat saja yang membuatku stress, tetapi berbagai hal yang sudah dimengerti olehnya dan olehku juga sehingga otaknya kita sama – sama berfungsi. Aku takutnya ketika otaknya dia bisa berfungsi baik karena obrolan Filsafat malah otakku yang kacau stress, untunglah tema pembicaraan atau obrolannya ganti – ganti terus sesuai dengan kehendakku sendiri. Caraku merangsang syaraf pemikirannya sangat tepat, dia jadi mau berfikir dan memikirkan setiap pertanyaan dan pembicaraan yang Aku buat. Aku tahu dia akan melakukannya karena Dia suka berdebat dan berfikir jauh jauh jauh kemana – mana sampai tak terselesaikan berganti tema baru dan tetap tidak terselesaikan lagi.

######################


      Akhirnya dengan susah payah perjalanan sangat panjang, mendebarkan jantung kami sampai juga ke Kos. Kemudian Dia secepat kilat mengambil bajuku dilemari dan berganti pakaian, terus beroleskan Minyak Kayu Putih, Balsem, dia tidur dikasur dengan selimut super tebal. Aku kemudian bersiap-siap untuk mandi. Kemudian setelah memakai jaket dobel aku memesan kopi dan susu panas untuk kami. Kulihat Dia begitu tenang ditempat yang nyaman, warna putih pucat setannya sudah hilang. Dia berhasil melewati Koma. Tapi Dia lupa satu hal, dia harus pulang karena neneknya telah menunggu. Dia orang yang sangat menepati janji apalagi janji dengan Neneknya, tapi tidak untuk hari itu dia tidak menepati janji karena koma Hiportemianya kumat. Dia akhirnya hanya meneleponnya pamit nginep tempat temannya. Dua Sahabatku lainnya datang dan ikut nginep di Kamarku yang sempit. Teman satu kosku yang berasal dari NTT begitu baiknya meminjami kasurnya agar Kita bisa muat tidur berempat.


      Mereka bertiga tidur dengan damainya sedangkan aku melihat bintang - bintang dari Jendela. Aku masih merasa bersalah dengan mengajak Dia pergi ke Pratin hingga Hiportemianya Kambuh. Disisi lain Hari Itu adalah '' Hari Terindah Petualanganku''. Aku senang sekali dengan Diskusi antara Aku dan Dia, Cerita Baru, Kata Baru, Dunia yang Baru, Seperti Memasuki Negeri Antah Berantah yang tidak pernah Aku lihat sebelumnya, APA YANG AKU IMAJINASIKAN ITU HIDUP NYATA. Seperti misal Kalian saat pergi ke Sawah berimajinasi seperti Spongebob yang pergi ke Bawah Lautan untuk mengejar - ngejar Ubur - Ubur ? Apakah Teman yang kalian ajak ke Sawah memiliki imajinasi yang sama denganmu ? .Dia bukan hanya Sama tetapi Malah menjadi Patricknya ( Melebihi Nyambung Pola Pikirnya ). Entah Aku atau Dia yang jadi Patricknya ? atau malah sebenarnya tidak ada Spongebobnya dan Kita berdua Patrick yang lebay wkwkwkwkwkwkwk !.
Aku adalah Penduduk Pluto yang tersesat di Bumi dan Dia juga sama dari Pluto, yang semakin mencengangkan Kita di Pluto sama - sama sebagai Petualang. Susahkan, Aku sebagai Penduduk Pluto mencari teman yang sama - sama dari Pluto, apalagi yang memiliki Passion yang sama ! Susahkan, Aku cari  teman yang sama - sama suka minum Oli Mesin !



Surat untuk Sahabatku '' NUNU ". Terimakasih untuk Diskusi dengan Secangkir Kopi tempo dulu.


No comments:

Post a Comment