Tuesday, 18 February 2014

4 Gelas Kopi Ginseng

''Mas kopi ginseng 2 !''
"Tambah apalagi ?"
"Udah itu aja, sambil ngeliatin deretan kue - kue donat persis di depanku."


"Duduk sini ajah Ndul, biar gampang liat keretanya, disitu sempit !"
( kemudian dia pindah duduk di depanku, meja paling tengah )
"Pusing mikirin tugas kuliah yah Dul, udah pingin cepet - cepet ke Jakarta."
"Jadi kamu udah mantap ke Jakarta ?"
'' Iyah aku harus ke Jakarta ! harus !"
"Terimakasih Mas," sambil menghirup dalam - dalam asap dari 2 gelas kopi ginseng yang baru dihidangkan, kebulan - kebulannya kuhisap semuanya, hingga tak ada sisa lagi buat udara.
''Vo gimana menurutmu, aku ke Jakarta buat nyoba jadi artis ?''
''Bagus Ndul, pas sama passion mu, fashion, penampilan, aku dukung, kamu suka ngaca berjam - jam, suka sekali beli baju, beli sandal, beli sepatu, memang kamu pantesnya jadi artis, pas."
''Kamu apa rencananya setelah lulus ?"
''Mbuh, aku ngirim naskah gak ada balesan sampai sekarang, gila kalau gak punya nama gak akan pernah disentuh dah karyaku hahaha, tertawa cuek sambil menyeruput kopi pertamaku."
"Ceritanya tentang apa sih Dul, aku baca coba."
''Hadeh kamu pinjem komik saja gak dibaca, apalagi bukuku yang genre-nya serius...."
"Hahahahahahha........aku langsung ngantuk kalau baca buku Dul......"
"Huh !!!! ( tiupan keras kearah wajahnya, padahal aku habis makan pakai petai )
"Ini lagunya siapa ya Dul ?"
"Gak kedengeran lah, suara radionya kalah sama kereta yang sedang lewat !"
"Tapi bagus Dul."
Aku mencoba mendengarkan dengan seksama, serius tetap saja tidak kedengaran karena suara kereta yang mendominasi. Heran sama dia kok telinganya bisa mendengar suara radio sekecil itu yang menurutku terdengar seperti suara tawon bubar.
" Dul coba lihat," sambil melirikan mata kirinya kearah wanita cantik berbaju merah putih yang baru turun dari kereta.
"Gayanya keren, sambil menyeruput kopi kuamati detail wanita itu dari ujung rambut, aksesoris pada leher, sampai sepatu tali merahnya."
"Ini kopi selalu bikin badanku seger."
"Seperti  dapat tenaga baru dari ginsengnya," seruput lagi.
"Beli sepaket kopi ginseng berapa yah Dul," aku mau beli ...
"70 ribuan, dulu aku pernah beli."
( selama hampir 2 jam lebih cekakakan - cekikikan, cerita berbagai hal yang gak jelas, diskusi politik, diskusi fashion, impian - impian, ingin berpetualangan keliling Indonesia, dll )


"Aku tadi udah masukin sepatuku belum yah. Pulang. Minum. Nonton TV. Boker. Bukan - bukan. Pulang. Buka sepatu aku letakan di depan pintu. Minum. Tidur - tiduran. Terus nonton TV. Boker. Baca buku. Tidur - tiduran. Nyucc...
"Aku mau nambah lagi, pesen 2 gelas lagi yah, kita sampai pagi disini."
"Hadeh udah dimasukin belum sepatunya, tanyaku ke diri sendiri sambil melihat sekeliling, stasiun yang ramai tetapi aneh, semua orang sibuk dengan dunianya, bahkan orang - orang yang turun dari kereta bisnis sudah seperti bukan manusia, mereka tidak saling kenal dan tidak saling melihat, semuanya sibuk dengan handphonenya, korannya, dan waktunya.
"Woi malah ngelamun !''
"Hahahah....Sepatunya sudah aku masukin belum yah Ndul ?"
"Udah pasti."
"Habis boker. Baca buku. Terus.........tidur - tiduran. Nyuci Piring. Duduk baca buku nunggu kamu. Terus apa lagi ? hadeh lupa."
"Udah dimasukin pasti Dul hahaha. Setelah kamu lulus jangan lupain aku, tetap kontak - kontak yah, kamu kan lulus duluan, aku mesti ngejar IPK dulu biar 3."
"Iyah pasti Ndul, tetap kontak - kontak, semangat pasti bisa dapat 3, aku nawarin les bahasa inggris gratis kamu gak mau hu hu hu."
"Aku rencananya kerja di Jakarta, kalau bisa jadi artis, terus duitnya aku kumpulin buat bikin usaha."
"Fokus lulus dulu Ndul, Jakarta gampang setelah lulus hahaha."
"Aku udah gak sabar Dul hahahahah."
"Semangat," jawabku sambil menonton kereta ketiga yang lewat dengan cepatnya tanpa berhenti. Kami berdua hening menyeruput kopi masing - masing, mengamati dunia disekitarnya dengan imajinasi yang berbeda.
"Kaos hitammu bagus, aku pinjem Dul hahahaha."
" Besok kalau sudah dicuci."
"Kaosmu sekarang jadi bagus - bagus hahahaha."
"Sial berarti dulu jelek hahahaha."
"Dulu jelek Dul, bagusan sekarang hahahah serius."
"Sialan hahahahah."
"Jam berapa sekarang ? gerbang rumahku sudah ditutup."
"Pulang bentar lagi, kalau kemaleman, nginep kosku saja, katanya sampai pagi."
"Besok aku masuk pagi ! ngawur !
"Ya udah malahan dari kosku lebih deket kan ?"
"Tasku dirumah dan tugas belum dikerjakan."
"Tugas apa, nanti aku bantuin, tugas apa ?"
"Kaya gitu lah....tar...tar....
"Pulang sekarang juga udah kemaleman kali ?"
"Gimana yah ?"
"Yuk pulang, kamu nginep saja dari pada pulang jam 12 malam gini, dijalan bahaya, banyak setan, banyak kejahatan."
"Oke bentar aku bayar dulu, aku yang traktir, besok malam minggu gantian kamu hahahah."
"Cepetan Ndul udah mau hujan !"
( Pulang saat kereta kelima berhenti )



Buat sahabatku Bule ( Panji ) : selalu semangat hingga apa yang dicita - citakan tercapai. Terimakasih untuk semuanya Ndul.

No comments:

Post a Comment