Apa yang paling menghancurkan kita ?
Jawabannya adalah kebodohan yang melahirkan pemikiran ( doktrin )
Kita tidak perlu lagi bertanya siapa yang menciptakan hewan atau tumbuhan atau manusia karena pertanyaan "bagaimana cara alam semesta mengembang'' sudah terjawab.
13 Januari 2014
Jawabannya adalah kebodohan yang melahirkan pemikiran ( doktrin )
Kebodohan tertinggi : menerima pemikiran orang lain tanpa riset atau menguji coba, seperti uji coba Motor dikasih 1 liter bensin bisa menempuh jarak berapa Km ? atau uji coba menuangkan minyak goreng kedalam gelas yang berisi air putih ? Galileo Galilei memaksa kita untuk melakukan riset. Tidak ada satu manusiapun yang berani menolak pemikiran Aristoteles, Bapak Filsuf Yunani yang paling cerdas di zamannya. Semua orang menerima seluruh pemikirannya tanpa berani bertanya. karena semua orang yang berbeda pandangan dengannya dianggap sesat. Galileo dengan beraninya menentangnya melalui serangkaian percobaan. Dia tidak percaya teori yang mengajarkan bahwa benda berat jatuh lebih cepat daripada benda ringan. Dia mengujinya, dan hasilnya dengan tegas mengatakan bahwa Aristoteles keliru. Kenyataannya, benda ringan dan berat jatuh pada kecepatan yang sama,
kecuali sampai batas bahwa kecepatan mereka berkurang akibat pergesekan
udara. Sebelumnya orang-orang percaya bahwa sebuah benda
bergerak akan selalu melambat dan berhenti kecuali ada kekuatan dari
luar yang membuatnya tetap bergerak. Galileo dengan risetnya menunjukan bahwa teori itu keliru. Jika daya penghambat seperti gaya gesek dapat dihilangkan, maka sebuah
benda yang bergerak secara alami akan terus bergerak tanpa henti. Akhirnya temuan Galileo dinyatakan ulang oleh Newton menjadi hukum gerak yang pertama adalah satu hukum paling mendasar fisika sampai sekarang.
Riset Galileo paling terkenal bumi berbutar mengelilingi matahari. Gara
- gara menemukan fakta bahwa bumi berputar mengelilingi matahari, Dia sampai mendapat hukuman dari gereja karena pada zaman itu yang
diterima luas adalah teori Geosentris ( matahari yang mengelilingi bumi ). Kita tinggal naik pesawat atau mengambil foto alam semesta dari satelit dengan teramat jelasnya kita bisa melihat bumi lah yang mengelilingi matahari. Teori Aristoteles akhirnya tumbang karena tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Galileo
menolak paham bahwa masalah ilmiah dapat dipecahkan dengan mengandalkan
otoritas, baik melalui dekrit gereja maupun penilaian Aristoteles. Dia
juga menolak menyandarkan diri pada skema deduktif kompleks yang tidak
didasarkan pada fondasi eksperimen yang kokoh. Kaum terpelajar abad
pertengahan telah mendiskusikan secara panjang lebar apa yang seharusnya
terjadi dan mengapa terjadi, namun Galileo bersikeras mengadakan
percobaan untuk menentukan apa yang sebenernya terjadi.
Agama di dunia ini banyak sekali. Mereka menggambarkan bentuk Tuhan dengan versi masing-masing. Aku jadi bertanya-tanya sendiri : Tuhan seperti apa ? Tuhan itu ada dimana ? seberapa besar tubuhnya Tuhan ? dan berbagai pertanyaan aneh yang sangat mengganggu otakku. Tapi ada pertanyaan terpenting yang terlewatkan : apakah Tuhan itu ada ?
Setelah mencari berhari-hari akhirnya aku menemukan jawabannya : Tuhan itu bukan hanya ada tapi juga bisa dilihat. Cara melihat Tuhan :
Setelah mencari berhari-hari akhirnya aku menemukan jawabannya : Tuhan itu bukan hanya ada tapi juga bisa dilihat. Cara melihat Tuhan :
1.
Kita bisa melihat Tuhan lewat Teleskop. Dengan Teleskop kita bisa
menyaksikan bahwa alam semesta itu Alam mengembang seperti balon (
galaksi satu dan lainnya saling menjauhi ). Bayangkan saja saat kita meniup
balon. Jika kita tarik mundur, berarti semua galaksi tadinya
satu dari titik nol. Edwin Hubble yang pertama kali mengetahui
jika alam semesta itu mengembang ( 1929 ). Sekarang kita bisa melihat
sendiri dengan Teleskop. Pertanyaan yang muncul : kok bisa dari keadaaan kecil
menyatu terus mengembang menjadi matahari, planet - planet, bintang -
bintang, dan berbagai hal di alam semesta yang sangat teratur ? kebetulan
hanya akan membuat alam semesta malah rusak dan tidak akan menjadi
apapun ? semisal batu besar dibiarkan di depan rumah apa yang terjadi ? batu tersebut akan retak trus membentuk batu yang lebih kecil lalu menjadi krikil kecil terakhir
menjadi pasir, tidak mungkin batu besar menjadi gunung kemudian berubah lagi menjadi planet ? Hutan lebatpun akhirnya menjadi gurun karena tidak ada gurun yang
menjadi hutan lebat ? lalu siapakah / hal apa yang membuat benda
yang kecil dan menyatu kemudian mengembang menjadi Matahari, Planet
Saturnus, Bumi, dll ?
2.
Kita bisa melihat Tuhan dari latar belakang gelombang mikro kosmis ( radio
aktif ) yang tersebar diseluruh alam semesta akibat ''Ledakan Big Bang
''. Sebuah ledakan yang membentuk Alam Semesta ( Bumi, Matahari, Planet,
dan semua isi alam semesta ). Logikanya semua ledakan itu menghancurkan.
Misal kita melempar bom di Mall, pasti Mall nya bakal
rata dengan tanah kan ? Sekutu melempar bom atom ke
Jepang, juga membuat Nagasaki & Hiroshima rata dengan tanah yang
kerusakaannya masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Anehnya ledakan
Big Bang yang besar itu jika diibaratkan dilemparkan ke Jepang, maka
rumah - rumah di Jepang berubah menjadi rumah tingkat yang tingginya sampe 1 juta meter, terus Mall nya jadi 3 milliar tingkat dengan
arsitek yang luar biasa ( ada taman, sungai, patung, emas, berlian, dll
). Kecepatan pembentukan alam semesta setelah ledakan juga
sangat amat cepat, kelebihan / kekurangan 1 detik saja bakal hancur lebur, alam
semesta cuma jadi gas. Dari mana kita bisa melihat latar belakang
gelombang mikro kosmis ? caranya dengan menonton TV. Kita bisa melihat garis - garis seperti semut pada saluran TV yang kosong atau buram ? nah itu
radio aktif sisa - sisa Ledakan Big Bang. Penemu radiasi latar belakang
kosmis adalah Robert Wilson yang dianugerahi penghargaan Nobel. Dengan
menonton TV kita bisa melihat Tuhan.
Kita tidak perlu lagi bertanya siapa yang menciptakan hewan atau tumbuhan atau manusia karena pertanyaan "bagaimana cara alam semesta mengembang'' sudah terjawab.
13 Januari 2014
No comments:
Post a Comment