Sunday, 12 January 2014

Melihat Tuhan dengan Teleskop & Televisi

Apa yang paling menghancurkan kita ?
Jawabannya adalah kebodohan yang melahirkan pemikiran ( doktrin )

Kebodohan tertinggi : menerima pemikiran orang lain tanpa riset atau menguji coba, seperti uji coba Motor dikasih 1 liter bensin bisa menempuh jarak berapa Km ? atau uji coba menuangkan minyak goreng kedalam gelas yang berisi air putih ? Galileo Galilei memaksa kita untuk melakukan riset. Tidak ada satu manusiapun yang berani menolak pemikiran Aristoteles, Bapak Filsuf Yunani yang paling cerdas di zamannya. Semua orang menerima seluruh pemikirannya tanpa berani bertanya. karena semua orang  yang berbeda pandangan dengannya dianggap sesat. Galileo dengan beraninya menentangnya melalui serangkaian percobaan. Dia tidak percaya teori yang mengajarkan bahwa benda berat jatuh lebih cepat daripada benda ringan. Dia mengujinya, dan hasilnya dengan tegas mengatakan bahwa Aristoteles keliru. Kenyataannya, benda ringan dan berat jatuh pada kecepatan yang sama, kecuali sampai batas bahwa kecepatan mereka berkurang akibat pergesekan udara. Sebelumnya orang-orang percaya bahwa sebuah benda bergerak akan selalu melambat dan berhenti kecuali ada kekuatan dari luar yang membuatnya tetap bergerak. Galileo dengan risetnya menunjukan bahwa teori itu keliru. Jika daya penghambat seperti gaya gesek dapat dihilangkan, maka sebuah benda yang bergerak secara alami akan terus bergerak tanpa henti. Akhirnya temuan Galileo dinyatakan ulang oleh Newton menjadi hukum gerak yang pertama adalah satu hukum paling mendasar fisika sampai sekarang.

Riset Galileo paling terkenal bumi berbutar mengelilingi matahari. Gara - gara menemukan fakta bahwa bumi berputar mengelilingi matahari, Dia sampai mendapat hukuman dari gereja karena pada zaman itu yang diterima luas adalah teori Geosentris ( matahari yang mengelilingi bumi ). Kita tinggal naik pesawat atau mengambil foto alam semesta dari satelit dengan teramat jelasnya kita bisa melihat bumi lah yang mengelilingi matahari. Teori Aristoteles akhirnya tumbang karena tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Galileo menolak paham bahwa masalah ilmiah dapat dipecahkan dengan mengandalkan otoritas, baik melalui dekrit gereja maupun penilaian Aristoteles. Dia juga menolak menyandarkan diri pada skema deduktif kompleks yang tidak didasarkan pada fondasi eksperimen yang kokoh. Kaum terpelajar abad pertengahan telah mendiskusikan secara panjang lebar apa yang seharusnya terjadi dan mengapa terjadi, namun Galileo bersikeras mengadakan percobaan untuk menentukan apa yang sebenernya terjadi.


Agama di dunia ini banyak sekali. Mereka menggambarkan bentuk Tuhan dengan versi masing-masing. Aku jadi bertanya-tanya sendiri : Tuhan seperti apa ? Tuhan itu ada dimana ? seberapa besar tubuhnya Tuhan ? dan berbagai pertanyaan aneh yang sangat mengganggu otakku. Tapi ada pertanyaan terpenting yang terlewatkan : apakah Tuhan itu ada ?

Setelah mencari berhari-hari akhirnya aku menemukan jawabannya : Tuhan itu bukan hanya ada tapi juga bisa dilihat. Cara melihat Tuhan :

1. Kita bisa melihat Tuhan lewat Teleskop. Dengan Teleskop kita bisa menyaksikan bahwa alam semesta itu Alam mengembang seperti balon ( galaksi satu dan lainnya saling menjauhi ). Bayangkan saja saat kita meniup balon. Jika kita tarik mundur, berarti semua galaksi tadinya satu dari titik nol. Edwin Hubble yang pertama kali mengetahui jika alam semesta itu mengembang ( 1929 ). Sekarang kita bisa melihat sendiri dengan Teleskop. Pertanyaan yang muncul : kok bisa dari keadaaan kecil menyatu terus mengembang menjadi matahari, planet - planet, bintang - bintang, dan berbagai hal di alam semesta yang sangat teratur ? kebetulan hanya akan membuat alam semesta malah rusak dan tidak akan menjadi apapun ? semisal batu besar dibiarkan di depan rumah apa yang terjadi ? batu tersebut akan retak trus membentuk batu yang lebih kecil lalu menjadi krikil kecil terakhir menjadi pasir, tidak mungkin batu besar menjadi gunung kemudian berubah lagi menjadi planet ? Hutan lebatpun akhirnya menjadi gurun karena tidak ada gurun yang menjadi hutan lebat ? lalu siapakah / hal apa yang membuat benda yang kecil dan menyatu kemudian mengembang menjadi Matahari, Planet Saturnus, Bumi, dll ? 

2. Kita bisa melihat Tuhan dari latar belakang gelombang mikro kosmis ( radio aktif ) yang tersebar diseluruh alam semesta akibat ''Ledakan Big Bang ''. Sebuah ledakan yang membentuk Alam Semesta ( Bumi, Matahari, Planet, dan semua isi alam semesta ). Logikanya semua ledakan itu menghancurkan. Misal kita melempar bom di Mall, pasti Mall nya bakal rata dengan tanah kan ? Sekutu melempar bom atom ke Jepang, juga membuat Nagasaki & Hiroshima rata dengan tanah yang kerusakaannya masih bisa kita rasakan sampai sekarang. Anehnya ledakan Big Bang yang besar itu jika diibaratkan dilemparkan ke Jepang, maka rumah - rumah di Jepang berubah menjadi rumah tingkat yang tingginya sampe 1 juta meter, terus Mall nya jadi 3 milliar tingkat dengan arsitek yang luar biasa ( ada taman, sungai, patung, emas, berlian, dll ). Kecepatan pembentukan alam semesta setelah ledakan juga sangat amat cepat, kelebihan / kekurangan 1 detik saja bakal hancur lebur, alam semesta cuma jadi gas. Dari mana kita bisa melihat latar belakang gelombang mikro kosmis ? caranya dengan menonton TV. Kita bisa melihat garis - garis seperti semut pada saluran TV yang kosong atau buram ? nah itu radio aktif sisa - sisa Ledakan Big Bang. Penemu radiasi latar belakang kosmis adalah Robert Wilson yang dianugerahi penghargaan Nobel. Dengan menonton TV kita bisa melihat Tuhan.

Kita tidak perlu lagi bertanya siapa yang menciptakan hewan atau tumbuhan atau manusia karena pertanyaan "bagaimana cara alam semesta mengembang'' sudah terjawab.


13 Januari 2014

No comments:

Post a Comment